Pages

Kamis, 07 November 2013

Hewan dan Tumbuhan yang Punah dan Langka


Langka merupakan organisme yang sangat sulit dicari karena jumlahnya yang sedikit. Yang bisa dikategorikan genting atau spesies terancam. Pengkategorian spesies langka bisa dilakukan oleh suatu lembaga seperti pemerintah suatu negara ataupun propinsi. Namun, istilah ini sering digunakan tanpa memiliki batas kriteria yang spesifik. Umumnya hanya digunakan dalam diskusi ilmiah. Konsep kelangkaan dapat terjadi dari sedikitnya jumlah suatu organisme di seluruh dunia, biasanya kurang dari 10.000; namun konsep ini juga dipengaruhi oleh sempitnya area endemik dan/atau habitat yang terfragmentasi. Spesies yang dalam bahaya atau rentan, namun tidak dikategorikan langka, misalnya, memiliki populasi berjumlah besar dan tersebar namun jumlahnya terus berkurang dengan cepat dan diperkirakan akan punah. Spesies langka umumnya dipertimbagkan terancam jika spesies itu memiliki ketidakmampuan dalam jumlah populasi yang kecil untuk mengembalikan populasinya secara alami ke jumlah semula. Kepunahan dalam biologi berarti hilangnya keberadaan dari sebuah spesies atau sekelompok takson. Waktu kepunahan sebuah spesies ditandai dengan matinya individu terakhir spesies tersebut, walaupun kemampuan untuk berkembang biak tidak ada lagi sebelumnya. Tetapi dikarenakan wilayah sebaran sebuah spesies atau takson yang bisa sangat luas, sehingga sangat sulit untuk menentukan waktu kepunahan. Kesulitan ini dapat berujung kepada suatu fenomena yang dinamakan takson Lazarus, dimana sebuah spesies dianggap telah punah tetapi muncul kembali. Melalui proses evolusi, spesies yang baru muncul dari suatu mekanisme spesiasi (dalam bahasa Inggris: speciation) dimana jenis makhluk hidup baru muncul dan berkembang biak secara lancar bila mereka mempunyai ecology niche. Spesies akan punah bila mereka tidak bisa bertahan bila ada perubahan di ekologi mereka ataupun bila persaingan semakin ketat dari makhluk hidup lain yang lebih kuat. Umumnya, suatu spesies akn punah dalam waktu 10 juta tahun,dihitung dari permulaan kemunculannya. Beberapa spesies, biasanya juga disebut fosil hidup telah bertahan dan tidak banyak berubah selamaratusan juta tahun. Salah satu contoh fosil hidup adalah buaya. Sebelum manusia memenuhi muka bumi, laju kepunahan makhluk hidup cukup rendah, walaupun beberapa kepunahan massal telah terjadi sebelum itu. Sejak kira-kira 100.000 tahun yang lalu, seiring dengan laju populasi manusia yang semakin tinggi, laju kepunahan makhluk hidup menjadi sangat cepat, jauh lebih cepat dari kepunahan Cretaceous-Tertiary, yang terjadi sekitar 65.5 juta tahun yang lalu. Kepunahan ini dinamakan kepunahan Holocene, salah satu dari enam jenis kepunahan yang sudah diidentifikasikan sampai saat ini. Dibawah ini data 29 hewan & tumbuhan langka dan punah yang memiliki keunikan tersendiri: Hewan 1. Mountain Pygmy Possum (Burramys parvus) Spesies ini merupakan jenis marsupial unik yang awalnya hanya diketahui dari fosilnya saja, hingga kemudian ditemukan pada tahun 1966 pada sebuah resort ski di Victoria. Ia merupakan salah satu dari pygmy possum terbesar di Australia, dan merupakan mammalia kecil yang umurnya terpanjang di dunia, dimana betinanya bisa mencapai usia lebih dari 12 tahun. Sayangnya, kehadiran industri resort ski yang menjamur di Australia mengakibatkan possum kecil ini kehilangan habitatnya hingga kini nyaris punah. 2. Solenodon Hispaniola (Solenodon paradoxus) Solenodon memang rupanya mirip dengan tikus, tapi mereka tidak seperti tikus sama sekali. Solenodon ini merupakan satu-satunya mamalia yang menginjeksi korbannya dengan racun. Solenodon hanya terdiri dari dua spesies, yakni Hispaniolan solenodon yang ditemukan di Kepulauan Hispaniola dan Cuban solenodon yang distribusinya di Kuba. Sebelum kolonisasi orang Eropa, spesies ini merupakan predator yang dominan di habitatnya, namun seiring berjalannya waktu, mereka kalah dengan predator baru semacam anjing, kucing dan luwak. 3. Badak Bercula Dua Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) Badak bercula dua ini merupakan yang paling kecil dan terancam dari lima jenis spesies badak yang masih bertahan hidup. Spesies ini hidup di pedalaman hutan Asia Tenggara, sebagian besar di Indonesia. Sayangnya, aktivitas manusia seperti penggundulan hutan mengakibatkan populasinya turun drastis sehingga terancam punah, diestimasikan hanya sekitar 275 ekor yang hidup hingga saat ini. 4. Wombat Hidung Berbulu dari Selatan (Lasiorhinus krefftii) Hanya tiga spesies wombat yang saat ini masih bertahan hidup, dan ini salah satunya. Wombat merupakan makhluk yang beraktivitas di malam hari, dan kebanyakan dilakukan sendirian. Sepanjang hari, wombat tinggal di dalam lubang, dan baru keluar di malam hari untuk memakan rerumputan. Wombat banyak kehilangan habitat akibat aktivitas pertanian, serta predator-predator yang diperkenalkan ke Australia, terutama dingo. 5. Kelinci Riverine (Bunolagus monticularis) Spesies kelinci Riverine ini, berbeda dengan sebagian besar keluarga kelinci lainnya karena satu hal, yakni tidak berkembang biak seperti kelinci. Ketika spesies kelinci pada umumnya bisa membesarkan 12 bayi tiap kali hamil, dan berkali-kali hamil dalam satu musim, kelinci ini hanya bisa membesarkan satu anak dalam satu waktu, dan ia hanya hidup selama 3 atau 4 tahun di alam terbuka. Habitat kelinci ini di gurun Karoo, Afrika, terancam akibat gurun tersebut kerap menjadi lahan pertanian. 6. Baiji (Lipotes vexillifer) Baiji, atau lumba-lumba di Sungai Yangtze, kemungkinan sudah punah, karena hanya 13 saja yang ditemukan selama survei populasi antara 1997 dan 1999. Survei terbaru yang dilakukan tidak berhasil menemukan satupun baiji yang tersisa di sungai tersebut. Sungai Yangtze yang sangat ramai ini mengakibatkan Baiji kehilangan habitatnya dan populasinya menurun drastis, akibat aktivitas pemancingan maupun polusi limbah. 7. Ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni) Ekidna moncong panjang timur dan barat punya fitur yang unik, yakni perpaduan antara mamalia dan reptil. Keduanya juga nyaris punah akibat perburuan dan kehilangan habitat, akibat aktivitas pertambangan, pertanian dan penebangan liar. Sumber : http://serbatujuh.blogspot.com/2011/08/data-7-hewan-langka-yang-hampir-punah.html#ixzz2Li6CPQZe 8. Orang Utan (latin : Pongo Pygmaeus) Ciri khas hewan langka ini ialah mempunyai rambut yang begitu panjang dibandingkan jenis kera lain. Buah-buahan adalah makanan utama dan juga kesukaannya. Di indonesia, wilayah penyebarannya adalah dataran rendah juga hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. 9. Badak Bercula Satu (latin : Rhinoceras Sundaicus) Adalah salah satu hewan langka khas indonesia. Walau sekarang sudah tidak banyak, hanya sekitar 50 ekor saja dapat ditemukan di hutan ujung kulon. Merupakan hewan herbivora pemakan daun-daunan. 10. Badak bercula Dua (latin : Dicerorhinus Sumatrensis) Hampir mirip dengan badak bercula satu, hanya cula dibagian depan yang berjumlah dua. Hanya ditemukan di wilayah Sumatera. Badak bercula Dua (Dicerorhinus Sumatrensis) 11. Musang Congkok (latin : Prionodon Linsang) Dengan berat mencapai 5 kg dan mempunyai panjang sekitar 71 cm hewan ini cukup gesit untuk memanjat pepohonan. Di temukan di wilayah pegunungan Aceh dan Sumatera Barat. Mamalia kecil dan beberapa jenis serangga adalah makanan kesukaannya. 12. Golden Toad (1989) Golden Toad: bukan satu-satunya spesies hilang dalam 40 tahun terakhir, tetapi mungkin hanya salah satunya. Amfibi fluorescent itu ditemukan di ketinggian punggung bukit Kosta Rika, tetapi berkat polusi, pemanasan global dan infeksi kulit jamur, spesies ini punah pada tahun 1989. 13. Zanzibar Leopard (1996) Salah satu dari beberapa subspesies macan tutul di Zanzibar. Leopard ini adalah penghuni alami kepulauan Zanzibar Tanzania. Masih belum jelas apakah kucing besar ini secara teknis punah – Namun kata penduduk sekitar ada sesekali penampakannya tapi belum dapat dikonfirmasi. Penyebab kepunahan: Warga setempat percaya bahwa macan tutul adalah simpanan penyihir, dan akhirnya mereka diburu dengan agresif. Binatang itu dilihat sebagai predator jahat yang harus dibasmi dan bahkan pemerintah mengkampanyekan itu. Pada pertengahan tahun 90-an ada upaya konservasi tapi itu dianggap terlalu kecil, terlalu terlambat. 14. Po’ouli (2004) Sebagai penduduk asli Maui, Hawaii, Po’ouli, atau Black-Faced Honeycreeper, hanya ditemukan di tahun 1970-an. Tetapi populasinya menurun drastis, dan pada tahun 1997 hanya bersisa tiga ekor Po’ouli. Upaya untuk dikawinkan dengan burung-burung yang tersisa gagal dan akhirnya spesies ini dinyatakan punah secara resmi tujuh tahun kemudian. Penyebab kepunahan: Habitat menyempit, penyakit, predator dan penurunan dalam sumber makanan. 15. Madeiran Large White (2007) Large Madeiran yang menakjubkan. Kupu-kupu putih itu ditemukan di lembah-lembah dari hutan Laurisilva di Kepulauan Madeira Portugal. Kupu-kupu ini memiliki hubungan dekat dengan, Large White, yang umum di seluruh Eropa, Afrika dan Asia. Penyebab kepunahan: Hilangnya habitat karena pembangunan serta polusi dari pupuk pertanian adalah dua penyebab utama dari penurunan spesies. 16. Pyrenean Ibex Ibex Pyrenean terakhir meninggal pada tahun 2000. Namun, clone Ibex, dibuat dari kulit sampel yang diambil dari Pyrenean Ibex terakhir, ini dilahirkan pada tahun 2009. Namun meninggal tak lama setelah lahir karena komplikasi paru-paru. Penyebab kepunahan: Berburu Ibex telah menyebabkan jumlah binatang ini berkurang secara serius dan konservasionis menyalahkan pemerintah Spanyol yang gagal bertindak pada waktunya untuk menyelamatkannya. 17. Badak Hitam Afrika Barat (2006) Badak Hitam Afrika Barat telah dinyatakan punah pada tahun 2006, setelah konservasionis gagal menemukan sisa spesies dalam habitat tersisa terakhir mereka di Kamerun. Badak Hitam Afrika Barat adalah salah satu dari empat subspesies badak. Penyebab kepunahan: para pemburu memburu badak karena tanduk, yang dipercaya oleh beberapa kalangan di Yaman dan Cina memiliki kekuatan aphrodisiacal. 18. Harimau Jawa (1979) Serupa dalam tampilannya dengan Harimau Sumatra, harimau jawa adalah macan asli pulau Jawa Indonesia. Pada tahun 1800-an mereka begitu umum mereka dianggap hama oleh penduduk asli, tapi karena Jawa dikembangkan sebagai pulau hunian,populasi mereka menyusut. Pada tahun 1950-an, hanya tinggal tersisa 20 harimau. Penyebab kepunahan: Kehilangan habitat dan pembangunan pertanian mengakibatkan penurunan populasi yang parah. Upaya konservasi di tahun 1940-an dan 50-an tidak berhasil karena kurangnya lahan dan perencanaan yang memadai. 19. Singapuar (latin : Tarsius Bancanus) Dijuluki sebagai primata terkecil di dunia. Mempunyai berat tubuh antara 80 – 140 gram dan panjang cuma 12 – 15 cm cukup layak bila disebut primata terkecil. Walaupun mempunyai sepasang mata yang besar yang ukurannya melebihi volume otaknya tapi hanya dapat digunakan pada malam hari saja. Mirip dengan burung hantu. Kepulauan Riau, kepulauan kalimantan dan sumatera bagian selatan juga tenggara adalah habitat aslinya. Singapuar (Tarsius Bancanus) 21. Ikan Belida (latin : Notopetrus Chitala) Dengan panjang tubuh mencapai 87, 5 cm dan berat tubuh dapat mencapai 1 kg, cukup besar untuk ukuran ikan air tawar. Bentuk tubuhnya seperti pisau dan makanan kesukaannya adalah ikan-ikan kecil juga udang. Perairan air tawar di wilayah jawa dan kalimantan merupakan habitat aslinya. Ikan Belida (Notopetrus Chitala) 22. Harimau Sumatera ( latin : Panthera Tigris Sumatrae) Memprihatinkan karena jumlah semua harimau sumatera hanya tinggal sekitar 500 ekor. Penebangan hutan yang serampangan dan perburuan liar dituding sebagai penyebab langkanya harimau ini. Hanya terdapat di hutan sumatera. Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) 23. Anoa ( latin : Bubalus Depressicornis) Sekilas lebih mirip kambing dengan ukuran yang besar. Yang membedakan dengan kambing selain ukuran tubuhnya yang besar adalah adanya tanduk runcing yang mencapai 30 cm panjangnya. Adalah termasuk mamalia yang mempunyai kuku genap. Mempunyai habitat asli di wilayah sulawesi. Anoa (Bubalus Depressicornis) 25. Burung Elang Jawa ( latin : Spizaetus Bartelsi) Mempunyai bentuk yang gagah, sayang populasinya hanya tinggal 250 ekor saja. Tersebar hampir merata di sekitar hutan di pulau jawa seperti di gunung slamet, gunung salak, gunung anjasmoro, gunung kawi, taman nasional baluran, taman nasional alas purwo taman nasional gunung halimun, taman nasional gede pangrango dan taman nasional muara betiri. Burung Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi) 26. Babirusa (latin : babyrousa babyrussa) Buah-buahan, tumbuh-tumbuhan, jamur dan dedaunan merupakan makanan yang biasa disantap sehari-hari. Mempunyai taring yang mencuat keluar sebagai tameng mata dari duri dan rotan ketika mereka mencari makan. Habitatnya meliputi pulau sulawesi, kepulauan maluku dan sekitarnya. Babirusa (Babyrousa Babyrussa) .27. Spix’s Macaw (2004) Juga disebut Little Blue Macaw, dikenal karena bulu biru yang indah. Sementara sebagian masih ada di penangkaran, burung biru kecil ini sudah punah di alam liar. Penyebab kepunahan: penghancuran Habitat dan perdagangan ilegal berkontribusi pada berkurangnya angka populasi. 28. Boa Round Island (1975) Asli Round Island, sebuah pulau kecil di lepas pantai Mauritius, Boa Round Island lebih suka tinggal di puncak-lapisan tanah dari lereng gunung berapi. Hal ini pernah ditemukan pada beberapa pulau-pulau lain di sekitar Mauritius, tetapi jumlahnya telah menurun pada tahun 1940-an, dan hanya bisa ditemukan di Round Island setelah 1949. Ular terakhir terlihat pada tahun 1975. Penyebab kepunahan: Pengenalan non-spesies asli kelinci dan kambing ke Round Island menghancurkan vegetasi dan mengganggu habitat ular itu. 29. Kupu Alcon Biru Belanda (1979) Kupu-kupu ini sebuah subspesies dari Alcon Biru – ditemukan terutama di padang rumput dari Belanda. Sementara spesies lain yang saudara dekatnya masih ada di bagian Eropa dan Asia, Alcon Biru Belanda terakhir terlihat di alam liar pada tahun 1979. Penyebab kepunahan: Pertumbuhan dalam pembangunan pertanian memiliki dampak negatif pada habitat Alcon Biru dan menyebabkannya kehilangan sumber makanan utama. Tumbuhan 1. Bantal sulam (palaquium walsurifolium) Pohon atau semak, biasanya memproduksi lateks. Daun teratur spiral atau alternatif dan distichous, jarang ± berlawanan, kadang-kadang ramai di puncak cabang; stipula gugur dini atau tidak ada; daun tipis atau kasar. Bunga bisa berkelamin tunggal maupun ganda, biasanya dalam kelompok, jarang soliter; Corolla lobus sebanyak sampai 2X sebanyak sepal. Benang sari disisipkan pada corolla dasar atau di tenggorokan tabung mahkota. Berbuah berry atau buah berbiji. Benih mantel coklat (kuning pucat Pouteria annamensis), keras, mengkilap, kaya tanin; endosperm biasanya berminyak; benih parut lateral dan linear sampai lanset atau basal dan bulat. 2. Bayur (pterosperium Javanicum Jungh) Bayur (pterosperium Javanicum Jungh) Diameter batang mencapai 54 cm dengan tinggi pohon sampai 59 m. Tumbuh pada ketinggian 600 m di atas permukaan laut di daerah pegunungan, kadang ditemukan juga di daerah berbatu gamping. Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan rumah ataupun furniture. Tersebar di Kalimantan Timur, Sabah, Serawak dan India. 3. Bulian (Eusderoxylon Zwageri) Bulian (Eusderoxylon Zwageri) Diameter batang mencapai 95 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 36 m. Tumbuh pada ketinggian 600 m di atas permukaan laut. Biasanya tumbuh di daerah lereng perbukitan dengan tanah berpasir. Biasanya dipakai untuk konstruksi berat karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Tersebar di Kalimantan, Maluku, Sumatera dan Malaysia. 4. Jelutung (Dyera Sp) Jelutung (Dyera Sp) Diameter batang mencapai 159 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 75 m. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 400 m. Biasanya tumbuh di daerah hutan dengan tanah berpasir. Biasanya dipakai untuk membuat perabot, dan getahnya sebagai bahan permen karet. Tersebar di Kalimantan, Sumatera, Thailand dan Semenanjung Malaysia. 5. Akar Karak (ficus uniglandulosa wall) Akar Karak (ficus uniglandulosa wall) Diameter batang mencapai 15 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 14 m. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1700 m. Biasanya tumbuh di lereng bukit maupun sepanjang aliran sungai. Tumbuhan langka ini juga bisa ditemukan di daerah dengan tanah liat, tanah berpasir maupun daerah berbatu kapur. Tersebar di Kalimantan, Sumatera, Sumatera, Filipina, Thailand dan Semenanjung Malaysia. 6. Kantong Semar (Nepenthes Sp) Kantong Semar (Nepenthes Sp) Tumbuh merambat dengan tinggi mencapai 12 kaki atau sekitar 4 m. Perangkap pasif yang dihasilkan di ujung daun memerangkap dan mencerna serangga kecil. Warna hijau terang, sering dengan bintik-bintik terang atau merah gelap atau ungu. Tergantung pada tempatnya tinggal banyak kebutuhan Nepenthes dapat dipenuhi dengan cara beradaptasi dengan lingkungan tempatnya tumbuh. Nepenthes sangat fleksibel dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi pertumbuhan yang berbeda. 7. Mangga Kasturi (Mangifera casturi) Mangifera casturi (juga disebut Mangga Kalimantan atau Mangga Kasturi) adalah jenis tanaman dalam keluarga Anacardiaceae. Tumbuhan langka ini endemik atau hanya ada di Indonesia, tetapi sekarang dianggap punah di alam liar. 8. Tengkawang atau Meranti Merah (Shorea singkawang) Tengkawang atau Meranti Merah (Shorea singkawang) Shorea singkawang (juga disebut Dark Red Meranti atau Meranti Merah) adalah jenis tumbuhan dalam keluarga Dipterocarpaceae. Tanaman ini ditemukan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tanaman ini terancam oleh hilangnya habitat. 9. Kapur Barus (Dryobalanops camphora) Kapur Barus (Dryobalanops camphora) Kapur Barus (Dryobalanops camphora) adalah jenis tanaman dalam keluarga Dipterocarpaceae. Spesies ini adalah salah satu sumber utama dari kapur barus dan menarik pedagang Arab awal ke Kalimantan, pada saat ini senilai lebih dari emas, dan digunakan untuk dupa dan parfum. Tumbuhan langka ini ditemukan di Sumatra, Semenanjung Malaysia dan Kalimantan. Tanaman ini adalah pohon besar, tinggi hingga 65 m atau bahkan 75 m, ditemukan di hutan campuran pada tanah yang dalam humat berpasir kuning. Tanaman ini adalah kayu keras berat yang dijual di bawah nama dagang dari “Kapur”. Hal ini dicatat dari setidaknya dua daerah yang dilindungi (Lambir dan Gunung Mulu National Parks). 10. Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis) Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis) Diameter batang mencapai 82 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 42 m. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 700 m. Biasanya tumbuh di lereng bukit maupun sepanjang aliran sungai. Tersebar di Kalimantan, Sumatera, Thailand dan Semenanjung Malaysia. Sejak kira-kira 100.000 tahun yang lalu, seiring dengan laju populasi manusia yang semakin tinggi, laju kepunahan makhluk hidup menjadi sangat cepat, jauh lebih cepat dari kepunahan Cretaceous-Tertiary, yang terjadi sekitar 65.5 juta tahun yang lalu. Kepunahan ini dinamakan kepunahan Holocene, salah satu dari enam jenis kepunahan yang sudah diidentifikasikan sampai saat ini. Berikut 5 tanaman yang telah punah di alam liar: 11. Sophora Toromiro Sophora toromiro, umumnya dikenal sebagai Toromiro, adalah spesies pohon berbunga dalam keluarga kacang-kacangan, Fabaceae, yang menjadi endemik di Pulau Paskah. Deforestasi berat telah menghapuskan sebagian besar hutan di pulau itu pada paruh pertama abad ke-17 (Orliac 2005), dan toromiro menjadi salah satu tanaman yang menjadi langka dan akhirnya punah di alam liar. Pohon itu, kini sedang diperkenalkan kembali ke pulau tersebut melalui proyek ilmiah oleh Royal Botanic Gardens, Kew dan Kebun Raya Gothenburg. 12. Kokia Cookei Kokia cookei adalah tumbuhan kecil, daun pohonnya dikenal sebagai koki’o atau moloka’i. Tanaman ini dianggap sebagai salah satu tanaman yang paling langka dan jenis tumbuhan yang paling terancam punah di dunia. Bahkan ketika pertama kali ditemukan pada 1860-an, hanya tiga pohon saja yang bisa ditemukan. Namun sayang, tanaman ini akhirnya dianggap punah pada 1950-an ketika bibit terakhir yang masih hidup ikut pula punah. Pada dekade1970, satu tumbuhan jenis ini ditemukan di perkebunan Kauluwai dimana kokia “terakhir” tumbuh. Meskipun pohon ini hancur dalam kebakaran pada tahun 1978, sebuah cabang telah berhasil dicangkokkan. Saat ini terdapat sekitar 23 tanaman yang berhasil dicangkok ulang. 13. Cyanea Truncata Cyanea truncata adalah spesies tanaman berbunga langka dalam keluarga Bellflower dikenal dengan nama umum Punaluu cyanea. Tanaman ini adalah endemik pulau Oahu dan Molokai di Hawaii, tetapi sekarang punah di alam liar. Beruntung beberapa dari jenis tanaman ini, berhasil dibudidayakan dan beberapa individu telah telah berhasil ditanam di habitat yang tepat. 14.Cyanea Superba Cyanea superba adalah spesies tanaman berbunga langka dalam keluarga Bellflower dikenal dengan nama Kaala cyanea gunung and superb cyanea. Tanaman ini adalah endemik pulau Oahu, tetapi sayang sekarang punah di alam liarnya. Dalam sebuah pembudidayaan, beberapa individu dari tanaman ini telah berhasil ditanam di habitat yang tepat. Cyanea superba adalah spesies yang terdaftar terancam punah di Amerika Serikat. 15. Cyanea Pinnatifida Cyanea pinnatifida adalah spesies langka tanaman berbunga dalam keluarga Bellflower dikenal dengan nama umum sharktail cyanea. Tanaman ini adalah endemik Oahu, tetapi sekarang punah di alam liar dan hanya ada dalam budidaya saja. Seperti Cyanea lain dikenal sebagai haha ​​di Hawaii. Pada saat itu tanaman ini terdaftar sebagai spesies terancam punah pada tahun 1991 hanya ada satu kini. Ia tumbuh di Pegunungan Waianae Oahu hingga 2001, saat ia mati.

0 komentar:

Posting Komentar